Minggu, 07 Juli 2013

Cerita Sahabat #1

"Kalian jangan sedih lagi! Mikha selalu ada buat kalian!"
"Nggak cuma Mikha," sambil menepuk dadanya "Reuben juga akan selalu ada buat kalian
"Hahaha" Aku, Kak Gita, dan Kak Lydia tertawa bersama. Sepertinya memang aku yang paling muda dan polos saat itu 
"Kak Mada nggak mau jagain kita bertiga juga" tanyaku dengan polosnya
"Kakak nggak jagain kalian bertiga doang" sambil mengacak rambut kami bertiga "Tapi kakak bakal jagain kalian semua"
"Yeay! Gita sayang kakak!" Kata kak Gita langsung memeluk Kak Mada
"Aku juga!" tanpa ragu aku juga langsung memeluk Kak Mada. Terlihat wajah wajah Kak Lydia masih ragu. Karna setelah Kak Mada, ya Kak Lydia yang paling tua dari kami ber 6
"Kita juga doong. Sayang sama kakak yang satu ini. hehe" Kak Mikha dan Kak Reuben juga langsung menyambar dan kami berpelukan ala-ala teletubbies. Tanpa berkatapun Kak Lydia akhirnya juga berpelukan bersama. Lengkaplah kebahagianku saat itu
.
Ahh.. Sudah Lama Banget ya.. Aku rindu mereka. Foto ini mungkin satu-satunya kenangan kita..
*Ding.. Dong..* oh, telpon dari J "Halo, kenapa kak?" Jawabku
"Ayo Re! Lo gak dateng-dateng, gue sama Ridha nungguin udah lama nih" kata Kak J
"Astaga! Latihan ya? Duh, gue hampir lupa nih" jawabku kaget
"Ya makanya, Lo cepetan ya" 
"Astaga, iya-iya kak. Lo paling ya seneng dua-duaan sama Kak Ridha di rumahnya pula. Kurang seneng apa lagi Lo kak" kataku dengan nada menggoda
"Hzz.. Haha! Udah ah! Lo cepetan sini ya"
"Okeeee boss" 
.
"Kak Lydia, aku pergi dulu ya" kataku
"Pergi kemana Re? Latihan?" tanya kak Lydia
"Iya kak" jawabku sambil menyaut kunci motor dan helm ku
"Nggak mau kakak anter naik mobil aja?" 
"Enggak deh kak, Thanks. Udah ya Kak, aku berangkat, daah!" kataku sambil melambaikan tangan "Kak Gitaaa, Renata pergiii... Dadaaahhh!!" teriakku pada Kak Gita, ku rasa dia berada di dalam kamarnya
"Iya Ree! Daah!!" Sahutnya juga berteriak
"Ati-Ati ya Dek" kata Kak Lidya saat aku sudah berlari menuju motor kesayanganku itu. 
Ku rasa, di rumah ini yang bisa naik motor hanya aku. Kakak-kakakku lebih suka menggunakan mobil untuk pergi kemana-mana. Mereka sudah punya mobilnya masing-masing. Aku tidak iri, toh aku juga nggak bisa naik mobil. Males juga diantar jemput sama sopir. Kurasa satu-satunya supir di rumah ini sudah dikuasai Mamaku. kalian bertanya-tanya tentang papaku? Dia hanya kembali kerumah ini setiap Natal saja. Papa kerja di Amerika. ya, aku rindu padanya, tapi sudahlah, toh setiap tahun aku masih bisa melihatnya selama satu bulan, masih lebih baik dari pada tidak melihatnya sama sekali.
Kurasa aku sudah sampai di rumah kak Ridha. Disini adalah tempatku, J, dan tentunya kak Ridha untuk latihan band. diantara rumah kami bertiga yang ada tempat kedap suara dan alat musik terlengkap ya hanya di rumah kak Ridha.
.
"Wei! Kak! Ciee yang memanfaatkan keadaan mumpung gue nggak ada" sapaku pada Kak J dan Kak Ridha sekaligus menggodanya
"Ih apaan sih. Lo udah dateng paling telat juga. Udah ah, ayok latihan" jawab kak Ridha. sedangkan kulihat J hanya senyum-senyum sendiri
"By The Way, kak Tiexa mana? kok tadi gue nggak keliatan?" tanyaku
"Kak Tiexa lagi pergi, ntahlah kemana" jawab kak Ridha
"Udah ayook latihan.. Jangan ngegosipin calon kakak ipar gue.." kata Kak J
"Eh, cieeeee.. yang udah ngebet mau nikah kak.. Baru juga kuliah semester 1" jawabku. Kelihatan sekali wajah kak Ridha memerah haha!
Yak, dan latihanpun dimulai. Kami bertiga adalah personel dari grup band "Drira". Sekarang ini kami lagi latihan yang sangat intensif untuk suatu ajang kompetisi antar band. Walaupun ajang kompetisi ini nggak sampai di siarkan di TV, tapi cukup bergengsi, karena salah satu orang yang menjadi juri dikompetisi ini adalah Iwan Fals, dan cukup banyak peminatnya pula. Band kami terdiri dari 3 orang: Aku sebagai Vokalis, Kak Ridha sebagai Guitaris, dan Kak J sebagai Drummer.
"Wew, tiap latian kita makin mantap aja nih" Kata Kak J
"Iya dong, semoga aja Drira bisa menang ya!" sahut Kak Ridha
"Sip" Kata Kak J "Kamu kok diem aja Re?" tanyanya. Huh! Bagaimana aku bisa nggak diam saja saat aku sedang benar-benar rindu 'mereka'
"Hah? Masa sih? Haha" jawabku "Udah ya, gue pulang duluan. Kalian jangan pacaran mulu ya! Beduaan di rumah sendirian bahaya!!" lanjutku sambil langsung melesat pergi
"weii!! rese lu Re!"
"Dadah!! Entahlah apakah suaraku masih terdengar atau tidak, tapi sudah tidak ada jawaban. Ya sudahlah..
.
*bersambung*

By: ADE RENATA

4 komentar:

  1. very nice Re.. hehehe btw aku kemana itu ya kok ilang..hahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. Ada kak, ceritanya.. Di tunggu ya.. :D. Thanks udah baca btw :D

      Hapus
  2. oke Re.... :D lanjut trus pokoknyaa

    BalasHapus