Rabu, 24 Juli 2013

Cerita Sahabat #7

#LYDIA#

Yah.. Setelah kejadian malam itu yang membuatku agak, atau kurasa bukan agak, tapi sangat stres, di tengah malamnya aku kembali ber-chat ria dengan M E. 
"Haii.. tumben tengah malem on?? :))" yes! sent! Kulihat tanda centang dengan tulisan seen di kotak chat ku. Satu menit kutunggu, namun tak ada jawaban. Aku sudah mulai berpikir yang aneh-aneh. Atau mungkin dia memang sudah bosan ya chat denganku. Entahlah. kualihkan perhatianku menuju beranda. Ada M E di sana. Dia menulis status berisi 
"Eh cewe cantik tengah malem online. Kalo aku sih online terus biar kamu nggak bingung nyari aku Lyd. haha!" 
Deg! Jantungku seakan berhenti sejenak setelah aku membaca kalimat itu. 'Lyd'? Maksudnya aku? tapi Lyd kan bisa banyak.. Misalnya Lyd... eh.. Astaga! Otakku tidak bisa berfikir nama berawalan Lyd selain Lydia! Apa cuma aku? enggak lah.. Oh Tuhan!
"Hey! iya nih, nggak lagi pengen tidur. Haha!" astaga! dia membalas! Aku sedikit lega.
"Kamu belom tidur?" dia mengerimiku pesan lagi sebelum aku sempat membalas pesan sebelumnya
"haha.. iya nih.. abis berantem sama nyokap masa --"" jawabku. Kami terus menerus membahas semua hal. Aku juga menceritakan tentang kejadian tadi. Betapa menyenangkan dia bisa memberiku nasehat dengan pembawaannya yang santai. Aku menyukainya. Yah, walaupun aku belum pernah menemuinya, tapi ya sudahlah..
"Lyd, besok ketemuan yuk! ;)" baru saja aku memikirkannya! haha!
"Hah? ketemuan? dimana?"
"Di Cafe Pelita ya jam 5 sore, aku tunggu. ntar aku yang pake baju sama celana"
"haha! iya deh. tapi aku kan nggak tau muka mu yang mana.. -_-"
"iya tapi kan aku tau.. udah lah, dateng aja"
"iya deh, iya"
"trusss....." dia berhenti sejenak "kalo kamu takut aku orang jahat kamu bawa temen juga nggak papa. tapi aku bukan orang jahat kok. haha!"

#RENATA#
"Lisaaaa!!!! Lo nggak tau kejadian kemaren itu suer seru banget. Dari seneng, sedih, sampe rada ketakutan" 
"Iya? Cerita cerita!!"
"Gue tau cerita senengnya yang gimana!" suara ini.. Sudah tak asing lagi di telingaku. Ya, siapa lagi.. Mikha!
"Ih, sotoy lu!" jawabku sambil senyum. kulihat mata mikha tertuju pada jepit denimku. Saat tangannya hendak menyentuh jepit pemberiannya itu, seketika ada tangan sialan yang mencegahnya! Holly crap!
"Eh mikha.. Dari pada disini, hawanya nggak enak, mending kamu sama aku deh. Beneran deh, disini auranya negatif banget!" Astaga! Cewek sialan itu! Tita, siapa lagi yang bisa semenyebalkan si drama queen sekolah ini. Dia langsung menarik Mikha menuju meja makannya. Setelah mereka sampai, aku bukannya kesal, aku malah ngakak! Aku melihat ekspresi Mikha yang benar-benar risih di sana. seketika kulihat dia langsung berdiri dan pergi dari meja itu. Betapa bahagianya aku bisa melihat wajah Tita yang sangat kesal bercampur malu. Sebelum dia pergi, Mikha sempat berpaling sambil menunjuk kepalanya dan mengacungkan jempolnya padaku.
"Gimana nih? Masih ada hasrat mau cerita ke gue?" tiba-tiba saja Lisa melontarkan pertanyaan itu.
"Ah? Oh! Jadi kok, hehe" jawabku "jadi gini, gue mau cerita ini dulu karna menurut gue ini penting banget, dan gue nggak bisa selesaiin sendiri"
"Hah? Apaan emang?"
"Jadi kemaren gue abis belajar mat bareng mikha--bentar jangan dipotong dulu--abis itu, gue pergi ke rumah Kak Ridha. Lo tau kak Ridha kan?"
"gitaris lo kan?"
"Iya. Disana ada Kak Ridha dan Kak Tiexa. Kak Tiexa itu kakaknya Kak Ridha. Disana itu kita bicarain soal J. Lo tau apa?? Eh, tapi, lo bener jangan ceritain ini ke siapa-siapa ya!"
"Iya-iya reee. Udah ayo cepetan cerita"
"Lo tau kan J sama Ridha gimana mesranya kalo pacaran. Gue sering cerita kan? Nah! Si J itu dijodohin sama orang tuanya"
"Hah?? Nggak salah lo? Masih ada yang begituan?"
"Iyaa. Makanya. Gue, Kak Tiexa sama Kak Gita seteres. Terutama Kak Ridha. Gimanapun kata-kata bijak yang dilontarin sama Kak Tiexa, tetep aja dia terpuruk dan nggak berenti nangis"
"Astaga, bisa sampe gitu ya.. Tapi sampe sekarang Kak Ridha belom sampe ketemuan langsung sama J?"
"Belom. Gue ya bingung. Entah gimana gue bakal maki-maki J kalo gue sampe ketemu dia!"
"Yah jangan gitu juga dong Re.. Lah terus nasib band lo gimana? Cuma berdua gitu maksudnya?"
"Itu.. Iya.. Gue bangga banget sama Kak Ridha, dia udah sedih banget kaya gitu, tapi dia masih mikirin tentang band. Dia masih bersedia nge band sama Drira, tapi drummer diganti sama Rendy. Rendy itu pacarnya kak Tiexa" dan aku baru tahu juga kalo selama ini kak tiexa sering pergi ternyata besama laki-laki itu

#GITA#

Aku baru saja pulang kampus, dan sudah ditodong oleh Kak Lydia. Masa iya aku disuruh menemaninya ke Cafe untuk menemui laki-laki yang bahkan tidak dikenalnya! Memang dia tidak punya teman gitu? Ehm, tapi dipikir-pikir aku tidak pernah tau Kak Lydia punya teman selain temannya mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Entahlah. Yaah, tapi ya sudahlah, akan kulakukan demi sang kakak tercinta. Apa susahnya sih ke Cafe doang??
.
"Hey Lyd!" Ku lihat seorang laki-laki dengan kaos simpel dan celana jeans yang catchy melambaikan tangannya ke kakakku. Kami lantas menghampirinya
"Kamu M?" Tanya kakakku. Pertanyaan apa ini??
"Haha, jangan panggil aku gitu dong. Kenalin deh, aku Mada. Mada Emmanuelle" dia menjawab sambil membuka tangannya. Saat kakakku nyaris menyambut tangannya, tiba-tiba ada seorang gadis cantik dari belakang si Mada ini "Oh, hey win!" Sapa Mada
"Hai kak! Oh, ini kenalan kakak itu. Hai Gue Winda!"
"Oh.. Ehm.. Hai. Gue Lydia" jawab kakakku. terlihat sekali dia sangat kikuk
"Oh iya Lyd, iya. Kenalin Ini Alwinda Gintu. Sodara sepupu jauuuh banget gue" Kakakku hanya tersenyum tipis. Tipis sekali, sampai hampir tak terlihat jika kau tidak berada dekat dengannya. "Dia itu....."
.
*bersambung*

By: ADE RENATA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar